TEMPO.CO, Jakarta – Militer Pakistan telah menyelamatkan dua anak dari delapan orang yang terperangkap di kereta gantung yang tergantung di jurang yang tinggi. Kereta gantung itu talinya putus pada Selasa pagi. Penyelamatan tersebut berisiko tinggi karena angin kencang.
Tujuh siswa dan satu guru terjebak di kereta gantung sejak pukul 07.00 ketika mereka pergi ke sekolah di daerah pegunungan terpencil di Battagram, sekitar 200 kilometer utara Islamabad. Dua anak telah diselamatkan, menurut juru bicara lembaga penyelamat dan pejabat distrik tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kereta gantung terdampar setengah jalan melintasi jurang, sekitar 274 meter (900 kaki) di atas tanah, dan tergantung oleh satu kabel setelah kabel lainnya putus, kata Shariq Riaz Khattak, petugas penyelamat di lokasi tersebut.
Misi penyelamatan menjadi rumit karena angin kencang di daerah tersebut dan fakta bahwa baling-baling helikopter berisiko membuat lift semakin tidak stabil. “Situasi kami genting, demi Tuhan lakukan sesuatu,” Gulfaraz, 20 tahun yang berada di kereta gantung, mengatakan kepada saluran televisi lokal Geo News melalui telepon. Dia meminta pihak berwenang untuk menyelamatkan para korban sesegera mungkin. Dia mengatakan siswa lainnya berusia antara 10 dan 15 tahun dan salah satu siswanya pingsan karena kepanasan dan ketakutan.
Upaya penyelamatan telah menarik perhatian negara tersebut. Warga Pakistan berkerumun di sekitar televisi, ketika media lokal menunjukkan rekaman seorang pekerja darurat tergantung di kabel helikopter dekat kabin kecil, dan penumpang di dalamnya terlihat berdesakan.
Iklan
Di tempat kejadian, kerumunan penduduk desa berkumpul di lereng bukit yang gelisah menyaksikan operasi tersebut. Muzaffar Khan, seorang pejabat administrasi distrik di Battagram, mengatakan ada tujuh siswa dan satu guru yang terjebak di dalam kereta.
REUTERS
Pilihan Editor Tambang Batu Bara di Cina Meledak, 11 Orang Tewas
Quoted From Many Source